![]() |
Kondisi Muhidin yang idap penyakit tumor. |
Kota Bima, Jurnal NTB,- Sungguh memrihatinkan kondisi warga lingkungan Penanae Kecamatan Raba Kota Bima ini. Muhidin (40) sejak lama mengidap penyakit tumor.
Dengan kondisi benjolan besar dan bernanah pada bagian dada kanan, Muhidin tak bisa apa-apa. Ia hanya terbaring lemas dengan melawan rasa sakit ditempat tidur. Kondisi ini, Muhidin ingin dioperasi agar penyakit yang diderita bisa sembuh.
Awal mula sakit yang dia rasakan Muhidin ini sekitar 4 bulan lalu ketika masih merantau di Jakarta dan bekerja sebagai buruh pabrik. Ia tidak mengalami kecelakaan kerja. Namun tiba-tiba muncul benkolan kecil seperti kelereng pada dada sebelah kanan, yang makin lama makin terus membesar.
“Saat benjolan masih kecil, tidak ada rasa sakit. Tapi makin lama setelah membesar dan bernanah baru dirasakan sakit pada tulang bagian dada dan leher,” ujar Muhidin yang didampingi istri saat ditemui oleh sejumlah wartawan Sabtu (14/07).
Dijelaskannya, setelah benjolan tumbuh besar ia pun mencoba berobat di Jakarta. Tapi karena terkendala biaya, sehingga hanya berobat lewat puskesmas saja dan tidak ada penanganan serius.
“Karena tidak cukup biaya, akhirnya memakai obat seadanya saja. Tapi tidak ada perubahan, dan justeru benjolan semakin membesar,” katanya.
Muhidin menuturkan, karena tidak ada perkembangan yang berarti akhirnya dirinya memberanikan diri kembali ke kampung halaman di Kota Bima, agar dapat di obati secara tradisional dan mendapat perhatian pemerintah daerah untuk ditangani.
“Meskipun masih di obati secara tradisional, tentu saya juga mau dirawat oleh pihak rumah sakit. Karena besar keinginan saya untuk sembuh dan bekerja kembali, demi keluarga di Jakarta,” bebernya.
Meskipun membutuhkan perhatian pemerintah Kota Bima untuk menangani, Muhidin juga masih terkendala administrasi. Karena saat ini baik KTP dan Kartu Keluarga (KK), masih menggunakan alamat di Jakarta. Oleh karena ini dirinya memohon bantuan pemerintah, agar proses perpindahan domisilinya juga diupayakan.
“Kata keluarga disini, untuk mendapatkan bantuan harus lengkap administrasinya,” imbuhnya dengan sedih.
Muhidin berharap, dengan masih terkendalanya proses administrasi kependudukan tersebut. Dirinya berharap pemerintah Kota Bima memberikan perhatian, dengan melakukan penanganan medis secepatnya agar dirinya bisa dioperasi agar tidak sakit lagi.
“Semoga Pemerintah Kota Bima membantu saya, agar bisa sembuh kembali,” ujar putera dari pasangan Hafsah dan Usman tersebut.
Sementara itu Lurah Penanae Nurhayati yang dimintai tanggapan mengakui keberadaan Muhidin, hanya saja baru datang sekitar 2 minggu lalu dari Jakarta. Namun dirnya berjanji, akan berupaya melakukan bantuan medis dan juga administrasi bagi Muhidin.
“Saya akan berkoordinasi secepatnya denga Discapil Kota Bima, untuk mengurus administrasinya sehingga bisa menjadi warga Kota Bima. Sedangkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dikes) sudah diupayakan, dan siap memberikan pertolongan dalam waktu dekat,” tegasnya.
Jurnal-01