Kegiatan panen perdana sorghum di ncai kapenta Kecamatan Asakota.
Kota Bima, Jurnal NTB.- Sorghum merupakan komoditi baru yang mulai dilirik oleh petani Kota Bima. Belasan hektare lahan di Ncai Kapenta Kecamatan Asakota, ditanami sorghom.
Sabtu (10/04) yang bertepatan dengan hari jadi Kota Bima ke-19, dilakukan panen perdana sorghum di lahan perkebunan kelompok tani jujur di ncai kapenta tersebut.
Bahkan Wali Kota Bima HM Lutfi usai upacara peringatan HUT Kota Bima melepas pengapalan perdana sorghum di depan kantor wali kota.
Sepertinya, komoditi ini akan menggeser komoditi jagung yang menjadi komoditi utama bagi petani tegalan di Kota Bima. Sebab sorgum yang merupakan komoditi yang masih serumpun dengan padi dan tebu ini nilai ekonominya lebih tingi.
Satu kilo sorghum dihargai Rp 3.000. Tidak hanya bulir, tapi batang tumbuhan ini juga memiliki nilai. Satu kilo batang sorghum dihargai dengan Rp 150.
Kabid Ketahanan Pangan dan Holtikultural Dinas Pertanian Kota Bima Abdul Najir mengatakan, komoditi baru ini sangat berprospek. Sehingga warga tidak perlu kuatir untuk masalah penjualan.
“Sudah ada PT Bina Hutama Sejahtra yang siap mengambil sorghum petani,” ujarnya, Sabtu (10/4).
Itu dibuktikan hari ini, merupakan perdana perusahaan tersebut mengirim puluhan ton sorghum ke Situbondo. Tentunya hasil petani ini sudah langsung dibayar oleh perusahan.
Selain dijual dalam bentuk biji, sorghum juga bisa diolah menjadi makanan. Seperti pizza, roti dan lainnya. Sebab bulir dari sorghum sama seperti bersa dan gandum. Sehingga bisa dijadikan tepung. Hanya saja sorghum proteinnya lebih tinggi sehingga sangat bagus untuk kesehatan.
“Saat ini sudah mulai diolah juga menjadi pangan di Kota Bima oleh kelompok tani Jujur,” katanya.
Tidak hanya itu biaya produksi sorghum juga jauh lebih ringan. Untuk satu hektare lahan dibutuhkan sekitar Rp 5 juta. Angka itu sudah termasuk pupuk, bibit dan pekerja.
Kemudian sorghum juga berkelanjutan. Satu kali tanam, petani bisa panen tiga kali. Masa panenanya hanya berselang tiga bulan. Sehingga bisa panen sepanjang tahun.
“Tanaman ini tidak melihat musim, sebab membutuhkan sedikit air,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut saat ini warga sudah mulai beralih. Terbukti di kota ada sekitar 275 hektare lahan yang menanam sorghum. Di Ncai kepenta sendiri ada sekitar 14 hektare. Satu hektare mampu memproduksi sekitar 6,5 ton.
![]() |
Wali kota bima saat menggunting pita pengapalan perdana sorghum. |
Melihat kondisi saat ini, tentunya kedepan komoditi jagung akan tergeser dengan sorghum. Hal itu sangat bagus, mengingat timbuhan ini mampu hidup sepanjang tahun.
Dia mengaku, sorghum akan menjadi komoditi unggulan Kota Bima. Sebab Kota Bima juga menjadi satu-satunya daerah yang memiliki izin untuk pembenihan sorghum.
“Terimakasih kami sampaikan juga pada Kementerian Pertanian yang sudah mendukung dalam pengembangan sorghum di Kota Bima,” tuturnya.
Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. dalam sambutannya mengatakan, panen perdana sorghum di kota menjadi bukti keberhasilan. Dalam pengembangan pangan alternatif lain.
“Ini merupakan bagian dalam meningkatkan pangan, energi dan lain,” tuturnya.
Jurnal-01