Korban Dugaan Penipuan Asuransi MSIG Life dan Bank Sinarmas Bertambah, Kini Muncul 6 Nasabah

Iklan Atas Halaman 920x250

.

Korban Dugaan Penipuan Asuransi MSIG Life dan Bank Sinarmas Bertambah, Kini Muncul 6 Nasabah

Kamis, 14 April 2022

Salah satu nasabah, Irfan saat dikonfirmasi wartawan. 

Kota Bima, Jurnal NTB.-
Lagi-lagi warga Kota Bima menjadi korban Bank Sinarmas dan Sinarmas MSIG Life. Setalah sebelumnya satu orang warga Kota Bima, kini muncul Lagi warga Kota Bima yang merugi mengikuti program Sinarmas. 


Sedikitnya ada 6 orang nasabah yang mengeluhkan kerugian mengikuti program Sinarmas. 


Seperti yang diungkap oleh Ririn Kurniawati, salah seorang nasabah. Ia mengaku merugi karena mengikuti asuransi dan investasi Sinarmas. 


Ririn mengaku, ia mengikuti asuransi dan investasi dengan cicilan 5 juta per tahun selama 5 tahun. Bahkan dijanjikan dapat keuntungan melalui investasi. 


Untuk program ini, bukan hanya Ririn yang ikut. Tetapi suami dan dua adiknya turut ikut dalam program tersebut. 


"Saya dan suami totalnya Rp 50 juta. Dan adik-adik saya nilainya Rp 75 juta," ungkapnya. 


Dalam program ini, Ririn mengaku merasa ditipu. Awalnya dijanjikan keuntungan dari investasi, malah rugi karena saat klaim tidak bisa sepenuhnya mendapat kembali uang yang diinvestasikan. 


"Saat klaim, uang angsuran saya yang Rp 25 juta hanya bisa dicairkan Rp 12 juta lebih. Kita merasa ditipu," jelasnya. 


Klaim yang tak wajar itu, Ririn tak mau terima dan meminta uangnya kembali utuh. Pihak Bank Sinarmas dan Sinarmas MSIG Life harus bertanggungjawab. 


"Kita hanya ingin uang kembali utuh. Soal keuntungan yang dijanjikan, silahkan Sinarmas ambil," tegasnya. 


Jika pun uang itu tidak dikembalikan secara utuh, ia akan demo pihak Sinarmas. Bahkan mengancam menyeret persoalan itu ke hukum. 


"Kita akan lapor polisi jika uang tak dikembalikan utuh," tuturnya. 


Selain Ririn dan keluarganya, hal sama dikeluhkan oleh warga Kota Bima lainnya, Irfan. Ia bersama anaknya mengikuti asuransi dan investasi tersebut. 


"Saya dan anak saya totalnya Rp 75 juta," bebernya. 


Dari Rp 75 juta itu jelas dia, ketika diklaim hanya bisa dicairkan Rp 35 juta. Ini sangat jauh dari uang yang diinvestasikan dan diasuransikan. 


Hal ini, Irfan minta tanggungjawab Bank Sinarmas dan MSIG. Sebab uang itu di debet melalui rekening Bank Sinarmas. 


"Kita benar-benar merasa tertipu. Jika pun tidak dijanjikan keuntungan, tidak mungkin kita ikut program tersebut,"tegasnya.


Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank Sinarmas Bima , Nurcani yang dikonfirmasi via ponsel lagi-lagi mengaku tidak bisa memberikan penjelasan apapun. 


"Kami sudah berikan hak jawab kemarin dan kalau ke MSIG Life silahkan konfirmasi melalui email mereka," jawabnya. 


Ditanya soal marketing Bank Sinarmas yang turut berikan penawaran, Nurcani mengaku tidak tahu kondisi saat itu karena dirinya baru menjabat di Bank Sinarmas. 


Jurnal-01