Pertandingan eksebisi pada pembukaan turnamen Volly ball Karang Taruna Cup II.
Kota Bima, Jurnal NTB.- Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kota Bima kembali mengelar turnamen Volly Ball, se-Pulau Sumbawa.
Volly Ball Karang Taruna Cup II yang dilaksanakan di lapangan eks Kantor Bupati Bima ini, dalam rangka memperingati Karang Taruna Kota Bima ke-62 tahun 2022, sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77.
Turnamen Karang Taruna Cup II tahun 2022 yang memperebutkan piala bergilir Gubernur NTB dan Karang Taruna Kota Bima ini, resmi dibuka oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Pada pembukaan kegiatan ini, dipertandingkan partai eksebisi antara tim Buldozer Dinas PUPR Kabupaten Bima dengan STIE Bima.
Ketua Panitia Sunardin, dalam laporannya mengungkapkan, turnamen volly ball Karang taruna Cup II ini diikuti oleh 62 tim dari desa dan kelurahan se Pulau Sumbawa.
"62 ini terdiri dari tim putra dan putri," ungkapnya.
Turnamen ini kata dia, akan dimulai tanggal 2 Agustus dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2022.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala," harapnya.
Ketua FPKT Kota Bima, Diah Citra Pravitasari terimakasih kepada gubernur karena sudah berkesempatan hadir di tengah kesibukan.
Ini adalah turnamen kedua, disupport penuh oleh pemerintah kota dan juga beberapa sponsor se Pulau Sumbawa.
Selain lomba, ini menjadi ajang silaturahmi yang intens setiap tahunnya.
Harapannya, ke depan lebih disupport karena FPKT merupakan anak kandung dari pemerintah.
Bola voli sangat antusias diikuti, tapi memang kurang representatif dibandingkan tahun sebelumnya lebih banyak dibanding tahun ini.
Sementara itu, Dr Zulkieflimansyah dalam sambutannya menyampaikan dirinya pernah disentil oleh pejabat pusat.
Ia dikritisi, soal NTB hanya jago pada cabang-cabang olahraga yang sendiri-sendiri.
Seperti atletik lari sprinter, tinju, kempo dan karate rata-rata mendapatkan medali emas.
Tapi untuk cabang olahraga yang memiliki lebih banyak atlet, seperti sepakbola dan bola volly, NTB cenderung lebih banyak kalah.
Menurut orang nomor satu di NTB tersebut, kekompakan atlet di NTB masih kurang.
Sehingga dengan adanya event yang digelar se Pulau Sumbawa ini, bisa melatih dan menjaga rasa kompak tersebut.
"Jangan dulu berpikir, saya orang Bima, saya orang Sumbawa atau saya orang Lombok. Jaga kekompakan itu," pungkasnya.
Jurnal-01