Pacuan Digelar di Kabupaten Bima, Nasir: Rp 300 Juta tak Cukup Dilaksanakan di Kota Bima

Iklan Atas Halaman 920x250

.

Pacuan Digelar di Kabupaten Bima, Nasir: Rp 300 Juta tak Cukup Dilaksanakan di Kota Bima

Selasa, 18 Oktober 2022

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M Nasir. 

Kota Bima, Jurnal NTB.-
Pacuan kuda Wali Kota Bima Cup tahun 2022 ini, tidak dilaksanakan di Kota Bima. 


Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pariwisata mengarahkan even budaya tersebut di lapangan Pacuan Kuda desa Panda Kabupaten Bima. 


Hal ini mendapat sorotan warga Kota Bima. Bahkan, warga mempertanyakan APBD Kota Bima Rp 300 juta yang digelontorkan untuk pacuan kuda di Kabupaten Bima. 


Sebab, anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bima tidak berdampak bagi warga Kota Bima, karena berputar di Kabupaten Bima. 


Lalu apa alasan Pemkot Bima menyelenggarakan pacuan kuda di Kabupaten Bima?


Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M Nasir mengaku, pelaksanaan pacuan kuda di Kabupaten Bima, karena arena pacuan yang dimiliki Kota Bima kurang ideal. 


Jika dipaksakan sambung dia, maka anggaran Rp 300 juta tidak akan cukup untuk menata arena pacuan, seperti tribun penonton, pematangan jalur pacu, fasilitas umum (fasum) lain yang ada di arena pacuan. 


"Rp 300 juta itu hanya untuk hadiah saja. Sehingga kita laksanakan di Kabupaten Bima," ungkap Nasir, saat ditemui sejumlah wartawan di kantornya, Selasa (18/10/22). 

 

Pelaksanaan pacuan kuda dengan anggaran yang terbatas tersebut kata Nasir, untuk mengakomodir animo masyarakat setelah belakang ini tidak bisa dilaksanakan karena covid19. 


Ditanya apakah pembelanjaan APBD di luar wilayah Kota Bima dibolehkan, Natsir memilih untuk tidak menjawab. 


Begitu pun dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bima, Natsir enggan menjawab dengan detail. 


"Kalau soal itu tidak ada. Tapi ya itu, tolong dipikir di sisi lainnya ada animo ribuan masyarakat yang memang ingin pacuan kuda ini dilaksanakan," tegasnya. 


Ia pun menganalogikan event Teka Tambora yang digelar di Kabupaten Dompu, Kota Bima pun turut berpartisipasi. 


Ia berharap, tidak ada polemik lagi setelah ini karena prinsip digelarnya pacuan di wilayah Kota Bima semata-mata untuk mengakomodir keinginan ribuan masyarakat pecinta pacuan kuda. 


Jurnal-01