Beralih ke Pupuk RKM, Solusi Kelangkaan Pupuk

Iklan Atas Halaman 920x250

.

Beralih ke Pupuk RKM, Solusi Kelangkaan Pupuk

Jumat, 30 Desember 2022


Kota Bima, Jurnal NTB.-
Kelangkaan pupuk menjadi masalah yang serius yang dihadapi petani. Jika pupuk langka, tentu akan berdampak pada hasil pertanian. 


Ditengah kelangkaan pupuk, kini PT Rojo Koyo Manunggal (RKM) Group memberikan solusi dengan menghadirkan pupuk yang berkualitas dengan harga terjangkau. 


Hadirnya pupuk RKM dengan tiga jenis yaitu merek RKM Hitan dan RKM Merah. Pupuk ini pun telah terdaftar secara resmi di Kementan dan Direktorat Jenderal HKI. 


Perwakilan PT RKM Group Pulau Sumbawa Ipul Duta Waskita mengaku, kehadiran pupuk RkM ini untuk menjawab keresahan petani atas kelangkaan pupuk bersubsidi. 


"Pupuk RKM ini sangat bagus. Keunggulannya pun memperbaiki struktur tanah, meningkatkan hasil produksi tanaman, mengefisiensi biaya produksi," ungkapnya, Jumat (30/12/22). 


Selain itu, tanaman yang dihasilkan sehat, begitu juga buah yang dihasilkan banyak sehingga membuat produksi meningkat dan tentunya menaikan taraf ekonomi petani agar bisa sejahtera dan mandiri. 


"Keberhasilan ini dibuktikan di tahun 2021 terakhir, sebanyak 130 ton lebih pupuk RKM digunakan oleh petani di Kota maupun Kabupaten Bima dengan hasil yang lebih memuaskan. Biasanya hasil produksi jagung kisaran 5-6 ton setiap hektar, tapi kini bisa mencapai 7-10 ton setiap hektarnya," katanya.


Ipul mengungkapkan, selain memasarkan secara mandiri, distributor pun sudah mulai membangun kemitraan dengan kelompok tani. Tujuannya agar petani merasakan langsung manfaat penggunaan pupuk RKM. Petani tak lagi harus susah payah mencari pupuk apalagi dengan harga tinggi saat ini.


Kemudian bila bebicara dampak lingkungan, untuk gaya hidup di era modern, semua manusia menginginkan makanan yang bebas dari bahan kimia, syarat utama makanan bebas bahan kimia, dengan hindari penggunaan pupuk berbahan kimia dengan kembali ke tanaman ramah lingkungan. Pupuk yang menjurus kearah tersebut yaitu RKM. 


"Kami mengajak seluruh unsur berkepentingan dengan pertanian, untuk bisa sama-sama mempromosikan penggunaan pupuk RKM untuk membantu kesejahteraan petani kita," ajaknya. 


Bagi petani yang ingin mendapatkan pupuk atau ada kelompok tani yang ingin membangun kemitraan bisa langsung datang atau menghubungi distributir RKM di jalan Imam Bonjol, Kelurahan Matakando, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.


Sementara itu Haris petani asal Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima melalui testimoninya mengaku, sudah menggunakan RKM sejak musim tanam tahun 2021, selain jumlah pupuk digunakan lebih hemat juga harga lebih terjangkau.


Kalau selama ini pupuk lainnya dala satu hekar bisa sampai 10 zak, kalau RKM hanya 5 zak saja, pun hasilnya lebih benyak, dari biasanya 5-6 ton, sementara saat gunakan RKM bisa mencapai 7.5 ton perhektarnya.


"Tahun ini diwilayahnya sudah mulai banyak petani jagung menggunakan pupuk RKM dan penambahan permintaan. Dirinya pun mengajak petani lainnya segera beralih ke RKM, selaih lebih hemat juga lebih mudah didapatkan dari pada susah payah mencari pupuk saat ini sangat langka," tambahnya.


Jurnal-01