Wali Kota Bima saat meniup Sarone sebagai tanda dilaunching kalender event Kota Bima 2023.
Kota Bima, Jurnal NTB.- Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bima, Jumat (23/12/22) malam sekira pukul 21.30 wita, melaunching kalender event tahun 2023.
Kalender event yang resmi dilaunching Wali Kota Bima HM Lutfi ini berlangsung di Lawata Resto, pantai Lawata Kota Bima.
Launching ini ditandai dengan peniupan Sarone yang merupakan alat musik tradisional oleh Wali Kota Bima.
Kalender yang dilaunching ini, ada 35 event yang akan dilaksanakan tahun 2023 mendatang. 35 event ini bukan hanya di Dinas Pariwisata, melainkan di OPD lainnya.
Dari 35 event, 4 diantaranya event besar yaitu pesona rimpu mantika jelang hut kota, vestifal teluk Bima, dan juga dorong tari lenggo.
"Kita akan coba pecahkan rekor MURI, untuk tari Lenggo kolosal," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M Natsir.
Selain 4 event besar itu, saat ini Dinas Pariwisata sedang mengusulkan event Pacoa Jara (Pacuan Kuda) tradisional untuk masuk dalam kalender event nasional.
Pada proses terakhir aku Natsir, pihaknya diminta Kementerian Kepariwisataan untuk melengkapi lagi Story Telling tentang kenapa Pacoa Jara harus masuk dalam event nasional.
"InsyaAllah akan seger kami susun dan perbaiki kembali, sehingga target untuk masuk dalam event nasional bisa tercapai," ujarnya.
Untuk mengguiding pengembangan pariwisata Kota Bima kata dia, sudah ada repadcod Kota Bima yang berlaku sampai 15 tahun ke depan yang , di review setiap 5 tahun.
"Dipenghujung tahun ini juga, kita bersama DPRD Kota Bima, bisa merampungkan Perda tentang Rencana Induk Pariwisata," jelasnya.
Berdasarkan rencana induk pariwisata, ada 4 hal strategi pengembangan pariwisata Kota Bima yaitu pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan kelembagaan, pengembangan strategi pemasaran, dan pengembangan industri pariwisata yang berdaya saing.
"Ini merupakan salah satu langkah promosi wisata Kota Bima," katanya
Ia pun berharap, ada sinergitas dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintahan Kota Bima.
Termasuk stakeholder lain, hingga kelompok masyarakat dalam mengembangkan kepariwisataan agar berdampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Bima.
Sementara itu, Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi yang secara resmi meluncurkan kalender event mengatakan, harusnya Bima tidak dilewati wisawatan.
"Selama ini yang saya lihat, wisatawan ke Pulau Lombok dan langsung loncat ke Labuan Bajo. Kita dilompati," ungkapnya.
Seharusnya kata Lutfi, Bima bisa menjadi tempat persinggahan para wisatawan yang ingin berkunjung ke Labuan Bajo.
"Ya barang sehari dua hari, mereka singgah. Tapi apa yang kita tawarkan? Makanya kita buat event Pariwisata itu, biar orang singgah," ujarnya.
Ia juga menyebut, pada tahun 2023 akan ada event budaya yang melibatkan 2 Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Kabupaten Bima.
Yakni Hanta Ua Pua, yang merupakan upacara adat yang digelar setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Wali Kota Bima mengaku, telah meminta Dinas Pariwisata Kota Bima untuk berkoordinasi dengan Dimas Pariwisata Kabupaten Bima.
"Karena kita memiliki kerajaan, Kesultanan, sehingga kaya akan budaya dan itu adalah modal kita di sektor Pariwisata," tegasnya.
Dia berharap, seni tari-tarian yang dimiliki Bima juga bisa dikreasikan dan dikembangkan seperti yang ada di Denpasar Bali.
"Bali punya tari Kecak, maka Bima punya tari Lenggo yang memiliki arti sakral dan itu bisa jadi magnet Pariwisata kita," pungkasnya.
Jurnal-01