3 dari 40 mahasiswa UM Bima saat mengikuti International Conference secara daring.
Kota Bima, Jurnal NTB.- Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) ikut terlibat dalam kegiatan International Conference 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhamadiyah Malang (UMM).
Dari 378 partisipan paper baik secara online dan offline, 40 orang diantaranya dari Mahasiswa UM Bima.
Pada kegiatan yang mengangkat tema “Health and Medicine, Sosial Politics Law and Human Rights, Economic, Technology, Psychology, Education and Religious", Kamis, 21 Maret 2024 tersebut, 40 mahasiswa UM Bima didampingi 10 orang dosen pendamping.
Keterlibatan puluhan mahasiswa dan dosen ini, membuat Universitas yang baru dua tahun terbentuk ini merasa bangga.
Rasa bangga ini diungkapkan langsung oleh Rektor UM Bima Assoc Prof. Dr. Ridwan.
Pria berkacamata ini sangat mengapresiasi mahasiswanya yang ikut serta dalam forum nasional tersebut. Termasuk dekanat, kaprodi dan dosen pendamping.
"UM Bima sangat bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini," ungkap Ridwan.
Ridwan menilai keterlibatan mahasiswa dan dosen UM Bima dalam berbagai forum nasional dan internasional merupakan bagian dari hilirisasi atau output dari program strategis yang diluncurkan beberapa pekan lalu, yakni Diseminasi Intelektual Excelent Forum. Dimana LPPM, fakultas dan program studi diamanatkan untuk menggarap secara serius.
"Forum ini merupakan strategi UM Bima mem-breakdown salah satu program unggulan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang mengakselerasi seratus ribu publikasi di lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah," tambahnya
Ridwan mengaku, UM Bima telah membentuk dosen wali di semua kelas pada semua jenjang program studi.
Dosen wali ini sambungnya, nanti diwajibkan membentuk kelompok mahasiswa antara tiga hingga lima orang untuk melaksanakan berbagai kegiatan sesuai bakat, minat dan potensi akademik yang dimiliki oleh mahasiswa.
Kelompok mahasiswa yang dibentuk harapannya akan memiliki pengalaman yang kaya dan intensif dalam berbagai kegiatan unggulan yang merupakan visi unggulan universitas.
"Dalam bentuk riset, PKM, poster, publikasi, pendampingan, kewirausahaan, proyek kemanusiaan, dan lain sebagainya yang dapat mencakup IKU yang ditetapkan Kementerian, tentu saja harus memperhatikan profil lulusan dan keunikan program studi masing-masing," harapnya.
Tujuan lain dari forum tersebut kata Ridwan, yaitu implementasi desain kurikulum UM Bima yang berbasis Ouput Based Education (OBE) yang diterapkan di lingkup UM Bima. Tahun lalu telah didampingi oleh tim pakar Majelis Diktilitibang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, dan Dr. Salahuddin, M.Si, M.PA.
"Forum ini juga merupakan salah satu upaya mempercepat realisasi kurikulum OBE UM Bima, perkuliahan berbasis pada hasil dan berdampak nyata," ujarnya.
Sementara itu Kepala LPPM UM Bima Darmin mengatakan Diseminasi Intelektual Excelent Forum bergerak lebih cepat dari yang targetkan. Sesuai arahan rektor bahwa LPPM akan bekerja keras merealisasikan target minimal 70 persen mahasiswa akan terlibat dalam Diseminasi Intelektual Excelent Forum, bahkan agenda tersebut bergerak lebih cepat dari jadwal.
"Tahap awal ada 40 mahasiswa dan 10 dosen yang telah mengikuti kegiatan konferensi internasional ini, tahap selanjutnya ditargetkan akan dipublikasikan pada jurnal Scopus," katanya.
Ia berharap dosen dan mahasiswa lainnya segera menggarap kegiatannya masing masing, sehingga mahasiswa UM Bima benar-benar terlibat aktif.
"Juga memiliki pengalaman yang berharga untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal," pungkas Ridwan.
Jurnal-01