Syahrudin.
Kota Bima, Jurnal NTB.- Daerah Kota Bima memiliki lahan yang sangat potensial untuk mengembangkan produksi tanaman tembakau berkualitas. Ini ditandai dengan perhatian pemerintah pusat dan provinsi NTB mengalokasikan anggaran DBHC dan HT miliaran rupiah untuk penanaman tembakau di areal lahan Kota Bima.
Plt. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Bima, Saharudin, saat dikonfirmasi mengatakan, dari hasil konsultasi dengan provinsi maka pihak provinsi memastikan lahan di Kota Bima sangat cocok, potensial, serta menjanjikan untuk peningkatan produksi tanaman tembakau.
"Pihak provinsi dan perusahaan pendamping di PT. SANTANA meminta agar Kota Bima memproduksi tembakau yang berkualitas bagus melebihi di lombok," ujar Saharudin, Senin 2 September 2024.
Dengan meningkatnya animo petani menanam tembakau, lanjut Saharudin, dengan alokasi dana DBHC dan HT yang tersedia maka ada upaya untuk menambah perluasan lahan untuk tanami tembakau. Saat ini, kata Saharudin, luas lahan yang ditanami tembakau mencapai 40 hektar.
"Kita mengharapkan di tahun depan dari alokasi dana DBHC dan HT nanti bisa perluas lagi lahan tembakau hingga 100 hektar mengingat lahan tidur di wilayah Kota Bima ini masih banyak," kata Saharudin.
Ia menambahkan, produksi tembakau per hektar mencapai 40 juta rupiah . Nilai produksi tersebut, kata Saharudin, memiliki prospek dalam menunjang kesejahteraan petani tembakau.
"Ini juga didukung oleh lahan tembakau di Kota Bima bukan tanah liat tapi tanah bercampur pasir. Sangat cocok untuk tumbuh suburnya tanaman tembakau dan ini sudah disurvey oleh ahli-ahli teknis yang dilibatkan dalam program tembakau ini," katanya.
Di samping itu, lanjutnya lagi, sarana dan prasarana produksi tembakau telah semuanya disediakan termasuk pula kegiatan pembekalan serta penyuluhan kepada petani tembakau tetap dilakukan. Saharudin juga menyampaikan terkait dengan kegiatan petani tembakau saat sekarang ini.
"Saat sekarang ini semua petani tembakau mulai proses panen lalu proses merajang, menjemur, dan pengolahan," imbuhnya.
Dengan adannya program tembakau ini, Saharudin sangat optimistis produksi tembakau di Kota Bima semakin meningkat dan menunjang kesejahteraan petani tembakau.
Lebih jauh untuk kedepannya, Saharudin berharap agar Kota Bima tidak hanya meningkatkan produksi tembakau berkualitas tinggi saja melainkan mampu membangun produksi cukai jadi berupa perusahaan cukai rokok.
"Mudah-mudahan kita tidak hanya memproduksi tembakau yang kualitas tinggi tapi diharapkan juga bisa bangun perusahaan cukai jadi ya perusahaan rokok, Sehingga nantinya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kota Bima," harap Saharudin.
Jurnal-03