![]() |
Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indrawirawan. |
Kota Bima, Jurnal NTB.- Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indrawirawan, menyoroti lambannya pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima yang hingga awal Mei ini belum menunjukkan tanda-tanda progres berarti, meskipun proses tender proyek dengan dana DAK senilai Rp170 miliar telah memiliki pemenang.
“Ini sudah masuk bulan kelima, tapi proses pembangunan belum juga dimulai. Padahal tendernya sudah selesai,” ungkap Alfian, Senin, 5 Mei 2025.
Menurutnya, pembangunan RSUD yang juga didukung dana DAU sebesar Rp30 miliar untuk fasilitas rawat inap, seharusnya sudah memasuki tahapan pekerjaan fisik. Namun hingga kini, lokasi proyek masih ditempati oleh kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih beroperasi.
“Logikanya, mampu tidak ini dilaksanakan dalam waktu tujuh bulan tersisa? Harusnya sudah ada progres nyata. Saya sering turun langsung ke lokasi, dan kondisi di lapangan belum menunjukkan kesiapan pembangunan,” ujarnya.
Alfian juga menyoroti proses perencanaan proyek yang dinilainya tidak komprehensif. Ia menyebut perencanaan seperti desain and build, yaitu tidak dilakukan secara utuh sebagaimana lazimnya dalam proyek besar.
“Biasanya, perencanaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari awal hingga akhir. Tapi dalam proyek ini, tidak semua bagian dirancang secara menyeluruh,” tegasnya.
Ia berharap Pemerintah Kota Bima menunjukkan keseriusan dalam mengawal pembangunan RSUD yang sangat dinanti masyarakat ini.
“Pemerintah harus serius. Ini proyek besar dan menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat Kota Bima ke depan,” pungkasnya. (RED).