![]() |
Suasana pelayanan kantor Labkesda Kota Bima. |
Kota Bima, Jurnal NTB.- Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bima menunjukkan hasil yang menggembirakan di tahun 2025. Meski belum genap satu semester, capaian PAD dari Labkesda telah melampaui target awal yang ditetapkan.
Kepala Labkesda Kota Bima, Asmawati, menyampaikan bahwa PAD Labkesda bersumber dari dua jenis layanan utama, yakni layanan laboratorium medis dan laboratorium lingkungan. Pada awal tahun, target PAD yang ditetapkan sebesar Rp220 juta, terdiri dari Rp140 juta dari layanan laboratorium medis dan Rp63 juta dari laboratorium lingkungan.
Namun, seiring berjalannya waktu, target PAD tersebut mengalami penyesuaian dalam perubahan anggaran menjadi Rp350 juta. Rinciannya, Rp282 juta berasal dari laboratorium klinik dan Rp68 juta dari laboratorium lingkungan.
“Hingga saat ini, belum genap satu semester, realisasi PAD dari laboratorium medis telah mencapai Rp328 juta. Sedangkan dari laboratorium lingkungan sebesar Rp8 juta. Jadi totalnya sudah Rp336 juta, artinya kami telah melampaui target awal,” ungkap Asmawati.
Ia mengakui bahwa realisasi dari laboratorium lingkungan memang masih rendah. Namun, hal itu lebih disebabkan oleh sistem pembayaran dari instansi pemerintah yang menggunakan mekanisme GU (Ganti Uang), sehingga pembayaran dilakukan setelah pencairan anggaran.
“Sebenarnya banyak sampel lingkungan yang sudah kami uji. Hanya saja, banyak yang belum dibayar karena menunggu pencairan GU. Jadi pembayarannya akan masuk setelah GU keluar,” jelasnya.
Dengan tren positif tersebut, Asmawati optimis bahwa hingga akhir tahun 2025, Labkesda Kota Bima mampu menembus capaian PAD hingga Rp400 juta.
“Kami optimis, dengan sisa waktu yang ada dan komitmen pelayanan yang terus kami tingkatkan, target PAD sebesar Rp400 juta bisa tercapai,” pungkasnya. (RED).