Zakat Bukan Sekadar Bantuan, Wali Kota Bima Ajak Warga Bangun Kesadaran Sosial

Iklan Atas Halaman 920x250

.

Zakat Bukan Sekadar Bantuan, Wali Kota Bima Ajak Warga Bangun Kesadaran Sosial

Kamis, 19 Juni 2025

Wali Kota Bima saat menyerahkan zakat konsumtif kepada para mustahik.

Kota Bima, Jurnal NTB.-
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bima kembali menyalurkan zakat komsumtif kepada para mustahik dalam sebuah kegiatan penuh makna yang berlangsung di Kantor Baznas Kota Bima, Kamis, 19 Juni 2025. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bima kepada perwakilan penerima manfaat dari berbagai kalangan.


Ketua Baznas Kota Bima, H Nurdin mengatakan, yang menerina zakat ini ada sebanya 400 orang yang terdiri dari janda/duda tua, fakir miskin dan guru ngaji.


"Zakat yang kami bagikan ini bersumber dari zakat profesi ASN di Kota Bima," jelasnya.


Dalam sambutannya, Wali Kota H A Rahman H Abidin, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari gerakan sosial membangun jembatan hati dan merawat nilai keadilan yang menjadi fondasi masyarakat beradab.


“Hari ini kita bukan sekadar membagikan zakat. Kita sedang menyulam kasih sayang sosial dan menanam kembali keadilan. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara untuk menguatkan yang lemah, menghibur yang terluka, dan mengangkat martabat mereka yang sabar dalam kesulitan,” ujar Wali Kota.


Penyaluran zakat kali ini menyasar para fakir miskin, janda, duda, dan khususnya para guru ngaji, yang selama ini telah menjadi pilar pendidikan keagamaan di tengah masyarakat. Wali Kota menyampaikan penghargaan mendalam kepada para guru ngaji yang disebutnya sebagai “pejuang sunyi”, karena telah menjalankan tugas mulia tanpa pamrih, tanpa sorotan, namun dengan dedikasi luar biasa.


“Tanpa guru ngaji, pendidikan kita kehilangan ruh. Mereka membentuk karakter anak-anak kita dari dasar. Maka kepada mereka, pemerintah hadir untuk mendampingi perjuangan ini," tuturnya.


Wali Kota juga menyampaikan bahwa zakat hanyalah salah satu instrumen untuk membangun keadilan sosial. Di saat yang sama, Pemkot Bima tengah menggalakkan Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri) sebagai bagian dari penataan dan pembenahan kota secara menyeluruh.


Gerakan ini, menurutnya, bukan semata soal keindahan, tetapi juga menyasar kesadaran kolektif warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, menjaga ruang publik, menertibkan PKL dan ternak liar, serta menciptakan lingkungan sosial yang tertib dan sehat.


“Apa yang kita lakukan hari ini adalah pondasi nilai. Tapi kota ini juga butuh kedisiplinan dan kolaborasi agar bisa tumbuh sehat dan bermartabat," jelasnya.


Dalam kesempatan itu, Wali Kota mengajak seluruh warga Kota Bima untuk mendukung penataan kota dan gerakan BISA, menjaga lingkungan masing-masing, mentaati aturan yang ada demi kenyamanan bersama, dan terus menghidupkan semangat berbagi, baik melalui zakat maupun kepedulian sosial lainnya.


"Saya percaya kota ini tidak dibangun oleh satu orang, tapi oleh kita semua dan Kota Bima akan menjadi besar jika warganya bersatu dalam visi yang sama," pungkasnya. (RED).