Wakil Wali Kota Bima bersama kepala Brida Kota Bima saat rakor pencatatan inovasi daerah.
Kota Bima, Jurnal NTB.- Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Bima, Kamis, 10 Juli 2025, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencatatan Inovasi Daerah sebagai langkah strategis dalam menghadapi Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Maja Labo Dahu ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, serta seluruh Kepala OPD, Kepala Puskesmas, Camat, dan Lurah se-Kota Bima.
Kepala Brida Kota Bima, Arafik, ST, dalam laporannya menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perangkat daerah akan pentingnya pencatatan inovasi sebagai indikator kinerja pelayanan publik.
“Tahun 2024, Kota Bima berhasil mencatatkan 163 inovasi dan menempatkan diri dalam 9 besar Kota Terinovatif secara nasional. Tahun ini kami menargetkan capaian yang lebih tinggi,” ujar Arafik.
Arafik juga menyampaikan bahwa tantangan utama saat ini bukan hanya jumlah inovasi, tetapi juga peningkatan skor indeks inovasi.
"Untuk itu, Brida akan melaksanakan serangkaian bimbingan teknis pencatatan inovasi bagi seluruh OPD, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan kualitas inovasi daerah," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, mengapresiasi peran Brida sebagai motor penggerak inovasi di Kota Bima. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadirkan solusi-solusi kreatif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Saya melihat Brida berperan strategis dalam membangun budaya inovasi. Pemerintah juga berkomitmen memberikan insentif kepada OPD yang berprestasi dalam inovasi,” tegas Feri.
Rakor ini menjadi bagian dari strategi Brida untuk memperkuat ekosistem inovasi daerah serta memastikan setiap perangkat daerah mampu menciptakan gagasan-gagasan baru yang relevan, aplikatif, dan berkelanjutan. (RED).