Komentar
Kota Bima, Jurnal NTB.- Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, menerima audiensi jajaran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia di kediaman resmi Wali Kota Bima. Pertemuan di kediaman Wali Kota Bima di Kelurahan Sadia, Jumat, 4 Juli 2025, menjadi ajang penguatan koordinasi antara Pemerintah Kota Bima dengan BAZNAS RI dalam rangka optimalisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah di wilayah Kota Bima.
Wali Kota turut didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Bima serta Asisten I Setda Kota Bima. Sementara dari pihak BAZNAS RI hadir dua pimpinan nasional, yakni Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, MEC, Ph.D. selaku Pimpinan Bidang Transformasi Digital sekaligus Pembina Wilayah NTB, dan KH. Achmad Sudrajat, LC., MA. sebagai Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional.
BAZNAS RI menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Bima terhadap berbagai program zakat yang telah dilaksanakan. Dalam kesempatan itu, BAZNAS juga memaparkan sejumlah strategi nasional pengelolaan zakat berbasis prinsip efisiensi, profesionalisme, dan akuntabilitas.
Wali Kota Bima menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bima siap memperkuat sinergi dengan BAZNAS sebagai mitra strategis dalam memberdayakan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan.
“Zakat merupakan salah satu instrumen penting dalam pembangunan sosial. Kami berharap sinergi antara Pemerintah Kota Bima dan BAZNAS semakin erat, demi mendukung program-program pemberdayaan yang langsung menyentuh masyarakat,” ujar Wali Kota.
Pertemuan juga menekankan pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan zakat, termasuk dalam aspek pelaporan dan transparansi distribusi dana umat. Selain itu, peningkatan kapasitas amil zakat daerah menjadi perhatian utama agar pelaksanaan tugas berjalan secara profesional dan sesuai regulasi.
Sebagai simbol komitmen bersama, kegiatan ini diakhiri dengan pertukaran cenderamata dan penyerahan plakat antara Wali Kota Bima dan jajaran BAZNAS RI.
Melalui audiensi ini, diharapkan pengelolaan zakat di Kota Bima menjadi lebih sistematis, terukur, dan mampu memberi dampak nyata bagi kesejahteraan para mustahik serta kelompok rentan di daerah. (RED).