Program BISA Mandek, Wawali Kritik Kinerja OPD: Ego Sektoral Masih Mengakar

Iklan Atas Halaman 920x250

.

Program BISA Mandek, Wawali Kritik Kinerja OPD: Ego Sektoral Masih Mengakar

Senin, 07 Juli 2025

Wakil Wali Kota Bima saat pimpin apel gabungan. 

Kota Bima, Jurnal NTB.-
Dalam apel gabungan yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Bima, Senin, 7 Juli 2025, Wakil Wali Kota Feri Sofiyan, SH, tak segan mengungkapkan kekecewaannya terhadap implementasi Program BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri) yang dinilainya belum menunjukkan progres berarti. Meski telah menjadi program unggulan daerah, realisasinya dinilai lamban dan kurang komitmen dari perangkat daerah.


“Masih banyak ternak berkeliaran, tumpukan sampah di mana-mana, dan ini mencerminkan betapa lemahnya keseriusan kita menjalankan program prioritas. Ini bukan hanya soal kebersihan, ini soal integritas kerja,” tegas Feri dalam sambutannya.


Ia menyoroti bahwa banyak OPD masih bekerja dalam sekat sektoral, mengandalkan pola lama, dan enggan membangun kolaborasi lintas sektor. Lebih lanjut, ia meminta agar seluruh pejabat struktural dari kepala OPD hingga lurah tidak lagi menyerahkan tanggung jawab sepihak pada instansi tertentu.


“Sudah saatnya kita ubah cara pikir. Jangan semua lempar bola ke DLH atau Satpol PP. Ini tanggung jawab bersama, bukan kerja satu dinas. Bila tidak, Kota Bima akan terus terjebak dalam rutinitas tanpa hasil,” tambahnya.


Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota juga mengkritik lemahnya koordinasi di tingkat kecamatan. Ia menyayangkan jarangnya forum koordinasi camat-lurah yang seharusnya bisa menjadi motor penggerak percepatan pembangunan berbasis wilayah.


“Kecamatan dan kelurahan itu garda terdepan pelayanan. Kalau tidak kompak, jangan harap program strategis bisa turun sampai akar rumput,” katanya.


Selain isu program daerah, Feri Sofiyan juga menyinggung sikap sebagian ASN yang dinilai mulai ‘baper’ atau terlalu membawa perasaan usai pelaksanaan uji kesesuaian jabatan (job fit). Ia menegaskan bahwa mutasi atau rotasi adalah hal yang wajar dalam birokrasi dan tidak boleh dijadikan alasan untuk menurunkan kinerja.


“Banyak yang sudah mulai merasa was-was seakan mau dibuang. Ini bukan soal suka atau tidak suka. Jabatan bukan hak mutlak. Yang dituntut adalah kinerja dan loyalitas terhadap sistem,” tegasnya.


Mengakhiri arahannya, Wakil Wali Kota menyerukan semangat persatuan dan meminta semua ASN kembali kepada esensi pengabdian. Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab membangun Kota Bima bukan hanya ada di pundak kepala daerah, tapi pada seluruh aparatur yang bersumpah setia kepada negara.


“Sudahi drama birokrasi. Singkirkan ego. Jangan tunggu dimarahi baru bekerja. Mari kita bergerak bersama satu arah, satu tujuan untuk Kota Bima yang benar-benar BISA,” pungkasnya. (RED).