
Ketua PWI NTB yanh baru dilantik mengibarkan pataka PWI.
Mataram, Jurnal NTB.- Pasca konferensi ke-7 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang digelar pada Sabtu, 2 Agustus 2025, jajaran pengurus baru PWI NTB resmi dilantik pada Minggu, 3 Agustus 2025. Bertempat di Ballroom Hotel Lombok Garden, pelantikan berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan.
Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Bidang Daerah PWI Pusat, M. Haris Sadikin. Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Ikliludin secara resmi dilantik sebagai Ketua PWI NTB periode 2025–2030, menggantikan kepemimpinan periode sebelumnya.
Dalam sambutannya, Ahmad Ikliludin menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menekankan bahwa amanah ini adalah tanggung jawab besar yang akan ia jawab dengan kerja nyata.
"Ini bukan sekadar jabatan, tapi tanggung jawab untuk membawa PWI NTB menjadi lebih baik, lebih solid, dan lebih bermartabat," ujarnya.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada jajaran pengurus PWI NTB periode 2020–2025 yang telah membangun fondasi kuat bagi organisasi. Menurutnya, capaian yang telah diraih pengurus sebelumnya akan menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh ke depan.
"Tantangan ke depan tidak mudah. Kita butuh kekompakan, semangat kolaborasi, dan bukti nyata dari setiap komitmen yang kita gaungkan," tambahnya.
Salah satu fokus utama kepengurusan ke depan, kata Ahmad, adalah memperjuangkan keberadaan sekretariat tetap PWI NTB yang hingga kini belum terealisasi. Ia menegaskan bahwa sekretariat adalah simbol eksistensi dan pusat aktivitas organisasi yang wajib diperjuangkan bersama.
Sementara itu, Ketua Bidang Daerah PWI Pusat, M. Haris Sadikin, dalam sambutannya memberikan sejumlah pesan penting kepada jajaran pengurus yang baru. Ia menekankan pentingnya membangun sistem pengembangan sumber daya wartawan yang profesional dan berkompeten.
"Kita harus menyiapkan sistem yang jelas untuk pengembangan kualitas wartawan. Kompetensi adalah kunci agar PWI mampu menunjukkan kerja jurnalistik yang baik, beretika, dan bermanfaat bagi publik," tegas Haris. (RED).

Komentar