
Kepala Brida Kota Bima, Arif Roesman Efendi.
Mataram, Jurnal NTB.- Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat menerima kunjungan kerja dari BRIDA Kota Bima, Kamis (23/9/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi sekaligus menyelaraskan dokumen Rencana Strategis (Renstra) BRIDA Kota Bima 2025–2029.
Rombongan BRIDA Kota Bima dipimpin langsung Kepala BRIDA Kota Bima, Arif Roesman Effendy ST., MSc., MT., dan disambut Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi S.Sos., M.H., didampingi Sekretaris Badan dan perwakilan kelompok kerja.
Dalam sambutannya, Kepala BRIDA NTB memaparkan profil, nomenklatur terbaru, serta sejumlah riset unggulan yang sedang dikembangkan. Beberapa di antaranya yakni riset sosial-budaya terkait joki cilik dan peresean, pemanfaatan air lindi untuk mendukung ketahanan lingkungan, serta pendampingan pemanfaatan lahan kering.
“Semua program pemerintah provinsi dengan tiga fokus utama harus didukung oleh data dan inovasi. Karena itu, riset yang dipilih harus sejalan dengan visi dan misi daerah,” ujar I Gede Putu Aryadi.
Ia juga menekankan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama keberhasilan riset dan inovasi, sehingga hasilnya dapat menjawab persoalan nyata di masyarakat. Saat ini, BRIDA NTB bersama BRIN juga tengah menyiapkan riset kultur jaringan untuk penguatan inovasi sektor pertanian.
Sementara itu, Kepala BRIDA Kota Bima, Arif Roesman Effendy, menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan. Ia menuturkan bahwa penyusunan Renstra BRIDA Kota Bima 2025–2029 harus tetap berpedoman pada RPJMD Kota Bima, namun juga mempertimbangkan Renstra BRIDA Provinsi NTB dan BRIN sebagai instansi pembina.
“Kami berharap dapat memperoleh masukan dari BRIDA NTB, termasuk contoh riset berskala kecil yang relevan diterapkan di Kota Bima, serta referensi terkait struktur organisasi,” ungkap Arif.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BRIDA NTB menegaskan bahwa penyusunan organisasi maupun program harus berlandaskan nomenklatur resmi sesuai aturan, sehingga perencanaan dapat berjalan efektif dan terarah.
Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen kedua pihak untuk memperkuat koordinasi BRIDA provinsi dan kabupaten/kota dalam mewujudkan riset yang berdampak nyata serta inovasi yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat daerah. (RED).

Komentar