Kota Bima Dinilai Mampu Jaga Stabilitas di Tengah Gejolak Nasional, Diapresiasi Mendagri

Iklan Atas Halaman 920x250

.

Kota Bima Dinilai Mampu Jaga Stabilitas di Tengah Gejolak Nasional, Diapresiasi Mendagri

Selasa, 02 September 2025

Kegiatan vicon Pemerintah Kota Bima bersama Mendagri.

Kota Bima, Jurnal NTB–
Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE mengikuti rapat koordinasi (Rakor) secara virtual bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian, pada Selasa (2/9/2025). Rakor tersebut membahas situasi sosial, politik, keamanan, serta aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah tanah air pasca insiden 25 Agustus 2025.


Kegiatan yang dipimpin langsung Mendagri melalui daring itu berlangsung di Aula Parenta Kantor Wali Kota Bima. Hadir mendampingi Wali Kota Bima, Kapolres Bima Kota, Kasdim 1608 Bima, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Bima, Kepala BPS Kota Bima, serta perwakilan Perum Bulog Bima.


Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa insiden yang bermula pada 25 Agustus 2025 telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, hingga berdampak pada kerusakan fasilitas umum, perkantoran, bahkan pembakaran.


“Sejak aksi 25 Agustus 2025 terjadi, ada sebanyak 107 titik kericuhan dari 32 provinsi,” ungkap Tito.


Ia menyebut, sejumlah tuntutan yang dibawa demonstran antara lain terkait tunjangan rumah anggota DPR dan RKUHP Perampasan Aset. Meski demikian, pemerintah tetap menghormati penyampaian aspirasi masyarakat dengan semangat persatuan.


“Presiden Prabowo sudah menyampaikan bahwa negara terbuka mendengarkan aspirasi rakyat, dan akan menindaklanjuti masukan-masukan tersebut,” tambahnya.


Tito juga menegaskan, peristiwa kericuhan telah memicu instabilitas yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Bahkan, maraknya penyebaran berita bohong melalui media sosial semakin memperburuk situasi.


Mendagri memberikan apresiasi kepada daerah-daerah yang mampu menjaga kondusivitas, termasuk Kota Bima.


“Ini membuktikan kematangan demokrasi bagi daerah yang tidak terjadi gejolak, termasuk Kota Bima,” ucapnya.


Ia juga mengingatkan para pejabat untuk menghindari kegiatan bersifat hura-hura yang bisa memicu kemarahan publik, serta mendorong agar tetap melakukan langkah cepat dan proaktif menjaga stabilitas.


“Di tengah kondisi rawan, saya ucapkan terima kasih kepada Kabupaten dan Kota yang mampu menjaga kamtibmas di daerahnya, sehingga stabilitas tetap terjaga dan kondusif,” tutup Mendagri. (RED).