Dinas PUPR Kota Bima Genjot Program Air Bersih, Anggaran Capai Belasan Miliar

Iklan Atas Halaman 920x250

.

Dinas PUPR Kota Bima Genjot Program Air Bersih, Anggaran Capai Belasan Miliar

Rabu, 01 Oktober 2025

Proyek pengeboran yang sedang dikerjakan di area kantor Dinas Perkim Kota Bima. 

Kota Bima, Jurnal NTB.–
Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus menggenjot program penyediaan air bersih bagi masyarakat. Tahun 2025, sejumlah kegiatan dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total anggaran miliaran rupiah.


Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Bima, Fachrurazi, menjelaskan bahwa program ini menyasar beberapa titik dengan jenis pekerjaan berbeda, mulai dari pengeboran, pemasangan perpipaan, hingga sambungan rumah.


Untuk Kelurahan Dara, DAK senilai Rp2,4 miliar dialokasikan untuk pembangunan bor dalam, jaringan perpipaan hingga sambungan rumah. 


“Progres saat ini sekitar 32 persen, meliputi pengeboran dan pemasangan pipa,” jelasnya.


Sementara itu, melalui DAU sebesar Rp3,5 miliar, Dinas PUPR melaksanakan pembangunan sumur bor dan jaringan perpipaan di SMPN 8 Kota Bima. Sarana ini ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan air di wilayah Sarae, Paruga, dan Penatoi. 


"Progres pekerjaan sudah di atas 50 persen, namun proyek ini tidak mencakup sambungan rumah," katanya.


Untuk sambungan rumah, lanjut Fachrurazi, tersedia paket tersendiri. Untuk kelurahan Penatoi anggarannya Rp750 juta. Sedangkan Sarae dan Paruga masing-masing Rp500 juta.


"Setiap wilayah ditargetkan sekitar 100 sambungan rumah tangga (KK)," jelasnya.


Selain itu, tiga paket pemanfaatan mata air juga digarap melalui DAK. Yaitu mata air Jatibaru Barat dengan anggaran Rp1,4 miliar, Jatibaru Timur Rp1,3 miliar, dan Ntobo Rp2,5 miliar. Jenis pekerjaan yang dilakukan meliputi pemasangan jaringan perpipaan, pembangunan bak penampung, serta sambungan rumah warga.


“Dengan program ini, Pemkot Bima menargetkan akses air bersih semakin merata, khususnya di wilayah yang masih kesulitan,” tandas Fachrurazi. (RED).