5 Kecamatan di Bima Dilanda Banjir dan Angin Kencang, Ratusan Rumah Terdampak

Iklan Atas Halaman 920x250

.

5 Kecamatan di Bima Dilanda Banjir dan Angin Kencang, Ratusan Rumah Terdampak

Selasa, 11 November 2025

Kondisi dampak dari bencana banjir dan angin kencang di beberapa wilayah Kabupaten Bima.

Kabupaten Bima, Jurnal NTB.- Hujan
dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Bima pada Senin (10/11/2025) menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan serta kerusakan rumah warga akibat terpaan angin. Kejadian tersebut berlangsung mulai pukul 11.40 Wita hingga sore hari.


Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, dalam laporan resminya pada pukul 23.50 Wita menyampaikan, banjir melanda wilayah Kecamatan Sanggar, Bolo, Soromandi, dan Wera, sementara angin kencang terjadi di Kecamatan Wawo.


Di Kecamatan Sanggar, empat desa terdampak banjir yakni Desa Boro, Kore, Sandue, dan Taloko. Luapan air sungai dari arah pegunungan membawa material lumpur ke pemukiman warga, jalan desa, hingga lahan pertanian. Sedikitnya 307 kepala keluarga di kecamatan ini terdampak. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 80 sentimeter. 


"Warga yang terdampak tidak sampai mengungsi dan kini mulai melakukan pembersihan lingkungan," ungkapnya.


Sementara itu, di Kecamatan Wawo, angin kencang menerjang Desa Pesa dan Desa Maria. Sedikitnya 15 rumah mengalami kerusakan pada bagian atap, dan satu tiang listrik tumbang hingga menimpa atap rumah warga. 


"Kondisi tersebut sempat mengganggu aktivitas warga setempat," katanya.


Banjir juga merendam wilayah Kecamatan Bolo, khususnya Desa Nggembe, Tumpu, dan Rada. Di Desa Nggembe, lebih dari 200 kepala keluarga terdampak dengan genangan mencapai 30 hingga 60 sentimeter. 


Bahkan sambung dia, jalan provinsi yang melintasi Desa Tumpu sempat tidak dapat dilalui kendaraan karena terendam air. Di Desa Rada, luapan air dari arah Kecamatan Donggo membuat saluran drainase tidak mampu menahan debit air, sehingga pemukiman warga sempat terendam setinggi lutut orang dewasa.


Kemudian di Kecamatan Soromandi, banjir merendam permukiman dan lahan pertanian warga Desa Lewintana dan Desa Bajo. Genangan juga menyebabkan akses jalan lintas Sila–Donggo terhambat karena air meluap ke badan jalan sepanjang 65 meter.


Sementara di Kecamatan Wera, banjir mengakibatkan kerusakan tebing sungai masing-masing sepanjang 100 meter di Desa Mandala dan 115 meter di Desa Nangawera.


"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Meski demikian, pendataan kerusakan rumah, infrastruktur, serta lahan pertanian masih terus dilakukan," bebernya.


Adapun kebutuhan mendesak warga saat ini meliputi bantuan logistik darurat, material atap rumah, perbaikan infrastruktur sementara, serta alat berat untuk pembersihan endapan lumpur dan sampah.


"BPBD telah melakukan koordinasi dengan camat, pemerintah desa, TNI, Polri, dan instansi terkait. Kami melakukan kaji cepat serta penanganan darurat di lokasi terdampak. Kami juga mengimbau warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem," terangnya.


BPBD meminta warga melaporkan secara cepat bila muncul potensi banjir bandang, angin puting beliung, atau longsor, khususnya di wilayah rawan. (RED).